Selasa, 09 Januari 2018

Makalah Ekonomi Makro (Penawaran Agregat Atau Output Agregat) Nurlisa Abdurahman




EKONOMI MAKRO
Penawaran Agregat Atau Output Agregat




Oleh :
Nama              : Nurlisa Abdurahman
NIM                : 16140059


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TERNATE2018



DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................ii
1.1  Latar Belakang........................................................................................................ii
1.2  Rumusan Masalah...................................................................................................ii
1.3  Tujuan Masalah.......................................................................................................ii

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................1

2.1  Pengertian Penawaran Agregat...............................................................................1
2.2  Pengertian Permintaan Agregat...............................................................................3
2.3  Permintaan Dan Penawaran Agregat Dalam Pandangan Klasik.............................4
2.4  Permintaan Dan Penawaran Agregat Dalam Pandangan Keynes...........................5
BAB III PENUTUP..................................................................................................................8
3.1  Kesimpulan..............................................................................................................8
3.2  Saran........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................










BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Penawaran agregat (aggregat suply) dan permintaan agregat (aggregat demand) sebagai model analisis dalam teori makro ekonomi, terutama dalam kaitannya dengan bagaimana tingkat harga ditentukan. Selain itu, juga akan dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan permintaan agregat (AD) dan penawaran agregat (AS).
Dalam analisis AD-AS istilah penawaran agregat mempunyai pengertian yang sedikit berbeda. Pertama, dalam analisis AD-AS penawaran agregat diartikan sebagai penawaran barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam suatu Negara. Berarti penawaran agregat sama dengan barang dan jasa yang ditawarkan (diproduksikan) perusahaan-perusahaan dalam perekonomian. Perbedaan lainnya, yang merupakan perbedaan yang lebih penting, bersumber dari ciri pokok konsep tersebut. Dalam analisis AD-AS cirri penawaran agregat dikaitkan dengan tingkat harga.
1.2  RUMUSAN MASALAH

1.      Apa pengertian dari penawaran agregat?
2.      Apa pengertian dari permintaan agregat?
3.      Bagaimana keseimbangan jangka pendek pada keseimbangan penawaran dan permintaan?
4.      Bagaimana permintaan dan penawaran agregat dalam pandangan klasik?
5.      Bagaimana permintaan dan penawaran agregat dalam pandangan Keynes?











BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Penawaran Agregat

Adapun yang dimaksud dengan penawaran agregat adalah (aggregate supply,AS) adalah jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atauditawarkan oleh perusahaan-perusahaan (firms) pada berbagai tingkat harga. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa penawaran agregat itu pada dasarnya merupakan nilai total dari seluruh barang akhir dan jasa yang dihasilkan di dalam perekonomian.
Penawaran agregat didalam suatu perekonomian di pengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
§   Besarnya angkatan kerja (size of the labor force).
§   Besarnya stok kapital (size of capital stock).
§   Keadaan atau tingkat teknologi (state of technology).
§   Tingkat pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).
§   Harga faktor-faktor produksi.

Berkaitan dengan penawaran agregat ini barangkali penting untuk dibedakan antarapenawaran agregat jangka panjang (short-run aggregate supply,SRAS) dan penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate supplay,LRAS).pengertian yang telah dikemukakan di atas adalah dalam artian penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply). Sedangkan penawaran agregat jangka panjang( lomg run aggregate supply ) lebih menunjuk kepada jumlah output riil yang ditawarkan ketika upah dan harga-harga telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga masing-masing perusahaan memproduksi output yang memaksimumkan keuntunganya dan perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment level).






1.        Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang

Jumlah output yang dapat dihasilkan dalam perekonomian jangka panjang ditentukan oleh jumlah modal dalam perekonomian dan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan dalam tingkat pekerjaan penuh (full employment). (Baca juga: pengertian dan dampak inflasi )
Tingkat Pengangguran Alamiah adalah suatu keadaan dimana kegiatan perekonomian bergerak menuju jangka panjang. Tingkat output agregat yang dihasilkan pada tingkat pengangguran alamiah disebut Tingkat Output Natural (natural rate of output) yaitu tingkat dimana perekonomian berada pada jangka panjang untuk setiap tingkat harga.
Dengan demikian kurva penawaran jangka panjang menunjukkan kedaan yang vertikal pada tingkat output alamiah.
2.      Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek

Karena tujuan perusahaan memaksimalkan keuntungan maka jumlah output yang ditawarkan ditentukan oleh keuntungan yang dibuat atas setiap unit output.
“Jika keuntungan meningkat maka akan lebih banyak output agregat yang akan dihasilkan dan jumlah output yang ditawarkan akan meningkat. Jika keuntungan menurun maka akan lebih sedikit output agregat yang akan dihasilkan dan jumlah output agregat yang ditawarkan.”
Keuntungan atas suatu unit output sama dengan harga untuk unit tersebut dikurangi dengan biaya produksinya. Dalam penawaran agregat jangka pendek, biaya dari banyaknya faktor yang masuk ke dalam produksi barang dan jasa adalah tetap. Karena biaya-biaya ini bersifat tetap dalam penawaran agregat jangka pendek. (Baca juga: metode unit produksi )
Ketika tingkat harga keseluruhan naik maka harga untuk suatu unit output akan meningkat relatif terhadap biaya produksi dan keuntungan per unit akan meningkat juga. Karena tingkat harga yang lebih tinggi maka akan menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih besar dalam jangka pendek. Perusahaan menaikkan produksi dan jumlah output agregat yang ditawarkan meningkat, yang menghasilkan kurva penawaran agregat jangka pendek yang memiliki kemiringan ke atas.
Jika biaya produksi suatu output meningkat maka akan menimbulkan keuntungan atas suatu unit output akan menurun dan jumlah output yang akan ditawarkan pada setiap tingkat harga akan menurun juga. Kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke kiri ketika biaya produksi meningkat dan ke kanan ketika biaya produksi menurun.
Faktor-faktor yang menyebabkan kurva penawaran jangka pendek bergeser yaitu sebagai berikut :
  • Tingkat kekakuan pasar tenaga kerja.
  • Perkiraan inflasi.
  • Upaya pekerja untuk mendorong upah riil tenaga kerja.
  • Perubahan biaya produksi yang tidak berkaitan dengan upah (seperti biaya energi).
2.2         Permintaan Agregat

Permintaan agregatif adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa yang terjadi dalam suatu perekonomian, baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri.
Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya permintaan agregatif, diantaranya tingkat harga secara umu, jumlah uang yang beredar nominal, jumlah obligasi pemerintah, defisit tertimbang dan pemanfataan tenaga kerja secara penuh dan lain-lain.
Dalam pembahasan ini, akan menganalisis pengaruh perubahan harga secara umum terhadap permintaan agregatif disini di tunjukkan oleh besarnya pendapatan nasional (Y).
Dengan demikian kurva permintaan agregatif dapat digunakan untuk melihat hubungan antara tingkat harga dengan besarnya pendapatan nasional.
Perubahan tingkat harga akan mempengaruhi keseimbangan melalui pengaruhnya terhadap penawaran uang riil. Jumlah penawaran uang riil adalah sebagai berikut :

M’s = Ms
P

Dimana Ms adalah penawaran uang mnominal dan p adalah tingkat harga. Jelas bahwa kenaikan tingkat harga akan menurunkan penawaran uang riil dan penurunan tingkat harga umum akan meningkatkan penawaran uang yang sesungguhnya. Pada ekonomi islam, peningkatan penawaran uang riil karena penurunan tingka harga akan berakibat meningkatnya jumlah uang tunai yang di pegang oleh perorangan maupun perusahaan. Oleh karena mereka berkepentingan untuk mengurangi jumlah uang tunai agar zakat dab biaya lainya yang di kenakan atas penarikan modalnya dapat di bayar dari keuntungan, bukan dari modal itu sendiri, maka mereka akan mencairkan tabunganya.
Dengan begitu investasi berhubungan dengan tingkat keuntungan yang di harapkan, dan melalui proses pengandaan akan meningkatkan pendapatan nasional. Sebagian dari uang yang diiaktifkan itu mungkin diarahkan kepada peningkatan konsumsi dan ini juga akan menaikkan pendapatan nasional.

2.3         Permintaan Dan Penawaran Agregat Dalam Pandangan Klasik

Model klasik didasarkan pada asumsi bahwa perekonomian beroperasi ibarat sebuah mekanisme yang dapat melakukan pengaturan, penyesuain, atau koreksi secara otomatis (self-regulating,self –adjusting, atau self- correcting), cenderung bergerak menuju kepada keseimbangan pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment level). Mengenai factor yang mempengaruhi permintaan agregat (AD) menurut pandangan kaum klasik secara actual hanyalah faktor jumlah uang beredar (money supply). Perubahan di dalam permintaan agregat.
Kebijakan fiskal (perubahan di dalam pengeluaran pemerintah dan atau pajak) menurut kaum klasik tidak mempunyai pengaruh terhadap permintaan agregat dan output. Hal tersebut disebabkan karena adanya crowding-outeffect dari ekspansi fikal terhadap investasi swasta. Kenaikan di dalam pengeluaran pemerintah (G) atau penurunan di dalam pajak (T) menurut kaum Klasik akan menyebabkan tingkat bunga naik, yang pada gilirannya menurunkan investasi swasta (I), dan bahkan juga pengeluaran konsumsi (C).
Sedangkan menyangkut penawaran agregat (AS), kaum klasik tidak membuat pembedaan antara kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS) dan kurva penawaran jangka panjang (LRAS). Bagi kaum klasik hanya ada satu kurva penawaran agregat yaitu kurva peenawaran agregat yang tegak lurus atau vertical, yang menunjukkan bahwa jumlah output barang atau jasa yangsama akan ditawarkan berapapun harganya. Dengan perkataan lain, jumlah output barang atau jasa yang ditawarkan itu tidak bergantung pada tingkat harga. Kurva penawaran agregat kaum klasik didasarkan pada asumsi bahwa pasar tenaga kerja berada pada kseimbangan dengan kesempatan kerja (employment) berada dalam kondisi full employment. Dalam pandangan klasik, kurva SRAS selaulu bergerak ka arah tingkat output full employmentuntuk berpotongan antara kurva LRAS. Dengan perkataan lain, keseimbangan di tentukan oleh perpotongan antara kurva AD dan kurva LRAS.
Dengan perkataan lain, keseimbangan ditentukan oleh perpotonngan antara kurva permintaan agregat (AD) dengan kurva penawaran agregat jangka panjang (LRAS). Di dalam model makro ekonomi klasik, keseimbangan terjadi dimana kekuatan permintaan agregat (AD) dan penawaran agregat (AS) adalah seimbang. Permintaan agregat menurut kaum klasik hanya bergantung pada tingkat teknologi dan sekaligus merupakan tingkat output atau GNP riil kesempatan kerja penuh (full employment level of real GNP).


2.4         Permintaan Dan Penawaran Agregat Dalam Pandangan Keynes

Di dalam model makro ekonomi Keynes, faktor paling penting yang menentukan tingkat permintaan agregat (AD) adalah kebijakan fiskal (fiscal policy). Sedangkan kebijakan moneter atau perubahan dalam jumlah uang beredar (money supply) menurut Keynes pengaruhnya terhadap permintaan agregat adalah lemah dan bahkan dapat dikatakan tidak ada. dalam model Keynes, perubahan dalam jumlah uang beredar mempengaruhi permintaan agregat melalui efeknya atas investasi. Pengaruh uang beredar terhadap investasi bersifat tidak langsung (indirect), yaitu melalui tingkat bunga. Menurut Keynes, suatu kenaikan di dalam jumlah uang beredar tidak mepunyai pengaruh yang berarti terhadap penurunan dalam tingkat bunga, dan tingkat bunga itu sendiri menurut Keynes pengaruhnya terhadap investasi adalah lemah.
Sedangkan berkaitan dengan penawaran agregat, Keynes dan pengikut-pengikutnya (Keynesian) mengatakan bahwa kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS) adalah horizontal (perfectly elastic), yang berarti bahwa suatu jumlah output riil akan ditawarkan pada suatu tingkat harga tertentu. Dengan perkataan lain, perusahaan akan menawarkan berapapun jumlah barang yang diminta pada tingkat harga yang berlaku. Pemikiran yang melandasi kurva penawaran agregat Keynes dan pengikutnya (Keynesian) disebabkan oleh terdapatnya penganguran, perusahaan dapat memperoleh sebanyak mungkin tenaga kerja tingkat upah yang berlaku. Biaya produksi rata-rata mereka karenanya diasumsikan tidak berubah walau terjaddi perubahan dalam tingkat outputnya. Mereka menawarkan berapapun yang diminta pada tingkat harga yang berlaku. Kurva penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply curve,SRAS) menurut Keynes hanya akan bergeser secara perlahan apabila suatu perekonomian berada di luar tingkat pengangguran alamiah (natural rate of unemployment). Pergeseran yang lamban dari kurva penawaran agregat jangka pendek menurut Keynes terjadi sebagai akibat dari adanya perubahan upah dan harga yang lamban (ingat asumsi ‘sticky prices and wages’). Menurut model Keynes, kalau jumlah pengangguran besar (berada di atas natural rate), akan menyebabkan atau mendorong penyesuain yang sangat lambat di dalam upah relative terhadap harga-harga. Hal yang sama terjadi apabila jumlah pengangguran berada dibawah tingkat alamiah dimana tekanan bagi upah untuk meningkatkan lebih cepat kecil sekali.


1.        Pendekatan Aliran Keynesian Modern

Pendekatan Keynesian yang asli mengasumsikan bahwa upah bersifat tetap. Teori Keynesian modern menegaskan bahwa tingkat upah dan harga berubah dengan cukup lambat, tetapi bukanya bersifat tetap. Kurva penawaran agregat dianggap hampir datar dalam jangka pendek dan mendekati vertical dalam jangka panjang. Perhatian terutama tertuju pada upah dan proses penyesuaianya untuk menjelaskan mengapa penyesuaian tidak segera terjadi atau paling tidak mengapa ia tidak cepat.


2.        Pendekatan Klasik Baru

Pendekatan-pendekatan klasik modern siap untuk mengasumsikan bahwa pasar tidak selalu berada dalam kondisi keseimbangan. Sebaliknya pendekatan-pendekatan klasik baru menganut asumsi yang berlawanan dengan itu. Kita telah mengembangkan satu dari pendekatan klasik baru,yakni pendekatan keseimbangan harapan yang rasional, yang kita gunakan untuk fungsi penawaran lucas.
Pendekatan ini seringkali disebut pendekatan keseimbangan informasi pasar yang tidak sempurna. Sebagaimana yang telah kita lukiskan dalam bagian sebelumnya, ia tidak menegaskan bahwa orang mau melakukan kesalahan yang sangat tolol dalam memutuskan lamanya waktu untuk bekerja dan jumlah output yang mereka hasilkan. Sebaliknya orang berusaha melakukan yang terbaik untuk memahami situasi kalau mereka menyadari bahwa mereka tidak memiliki informasi yang di perlukan untuk membuat keputusan yang tepat.















BAB III
PENUTUP


3.1         KESIMPULAN

a)      Penawaran agregat adalah (aggregate supply,AS) adalah jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan (firms) pada berbagai tingkat harga.Permintaan agregatif adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa yang terjadi dalam suatu perekonomian, baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri.Permintaan dan penawaran agregat dibedakan menjadi 2 yaitu jangka panjang dan jangka pendek.

b)      Sedangkan menyangkut penawaran agregat (AS), kaum klasik tidak membuat pembedaan antara kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS) dan kurva penawaran jangka panjang (LRAS). Kurva penawaran agregat kaum klasik didasarkan pada asumsi bahwa pasar tenaga kerja berada pada keseimbangan dengan kesempatan kerja (employment) berada dalam kondisi full employment. Sedangkan kurva penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply curve,SRAS) menurut Keynes hanya akan bergeser secara perlahan apabila suatu perekonomian berada diluar tingkat pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).

3.2         SARAN
Makalah yang kami buat ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.





DAFTAR PUSTAKA

Shellasundari. 2013.EkonomiMoneter,Permintaan Dan PenawaranAgregat.http://shellasun.blogspot.com/2013/07/makalah-ekonomi-moneter-permintaan-dan.html, diakses pada tanggal 04 januari 2018 pukul 01:23
Beta EvianaRohmahningrum. 2015.EkonomiMakro.https://myfebieviana.wordpress.com/2015/04/21/penawaran-dan-permintaan-agregat/, diakses pada tanggal 04 januari 2018 pukul 01:23
Dornbusch, Rudiger.1997. Ekonomi Jaka
Boediono. 2002. Ekonomi Makro. Pengantar Ilmu Ekonomi No. 2. BPFE :Yogyakarta rata.
Suprayitno, Eko. 2005Makro. PT RINEKA CIPTA:
. Ekonomi Islam.Graha Ilmu:Yogyakarta..